ABOUT AUTHOR

banner image

Main Menu Bar

Mengapa Kripto?



Berbicara tentang mata uang kripto tidak bisa terlepas dengan kelahiran Bitcoin pada tahun 2008 silam. Hal ini bermula ketika seseorang (bisa jadi sekelompok orang) yang menggunakan inisial "Satoshi Nakamoto" mempublish whitepaper (Tepatnya pada 1 Nopember 2008) bitcoin dengan judul “Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System”di grup mailinglist kriptografi metzdowd.com.


Dalam whitepaper tersebut disebutkan bahwa kebutuhan tentang mata uang digital yang semakin merajalela. Dimana sistem yang ada masih sangat bergantung kepada badan keuangan yang berperan sebagai pihak ketiga (perbankan) yang dipercaya untuk menjalankan transaksi elektronisnya. Meskipun sistem ini mampu berjalan dengan baik, akan tetapi masih banyak terdapat kelemahan bawaan yang cukup memusingkan dan menyebabkan membengkaknya anggaran biaya. 


Ditambah lagi artikel terbaru yang dimuat di Republika (31 Mei 2013) menyebutkan bahwa 2.5 Penduduk dunia belum mempunyai akses ke Bank. Hal ini semakin menambah deretan panjang kelemahan transaksi elektronik yang ada. Berdasarkan data dari "The Global Findex", mengatakan bahwa sekitar tiga perempat penduduk miskin tidak memiliki akun bank dikarenakan mereka memiliki pendapatan yang kurang dari 2 US dollar per hari, sehingga tidak dapat menyisihkan uang untuk ditabung. Faktor lainnya disebabkan karena jarak yang ditempuh untuk perjalanan menuju bank terlalu jauh sehingga mereka merasa enggan.


Sementara itu, di Negara kita Indonesia, sekitar 39 persen penduduk miskin tidak memiliki akses perbankan, 21 persen memiliki akses perbankan formal, dan 40 persen menikmati akses perbankan informal serta semi formal. Kendala yang dihadapi di Indonesia hampir sama dengan kendala yang dihadapi dunia, dimana masyarakat miskin masih hidup dengan pendapatan yang relatif masih rendah sehingga mereka tidak bisa menabung, selain itu sulitnya akses dan administrasi perbankan juga menjadi faktor utama yang menyebabkan ke-enggan-nan masyarakat untuk berurusan dengan bank.





Selain itu, perbankan menerapkan sejumlah biaya administrasi yang harus dipenuhi baik ketika kita menyimpan uang fiat maupun ketika mengirimkan uang tersebut ke rekening lainnya. Untuk transfer antar bank melalui ATM Bersama maupun Prima, terdapat biaya administrasi rata-rata sebesar Rp. 6.500 s,d Rp. 20.000,- (Tergantung jenis Bank yang digunakan dan tujuan transfernya). Sedangkan untuk pengiriman melalui Mobile banking/SMS banking ditambah lagi biaya operator yang besarannya berkisar diantara Rp. 1.000 sd Rp. 2.000 (tergantung operator jaringan yang digunakan). Sedangkan ketika transfer melalui Teller bank (Kriling atau RTGS) dikenakan biaya mulai dari Rp. 10.000 s.d Rp. 30.000 (tergantung kebijakan bank). Dan masih banyak lagi kendala lain yang harus dihadapi seseorang yang melakukan transaksi via lembaga-lembaga keuangan ini.





Dengan permasalahan-permasalahan tersebut diatas, maka Uang Kripto hadir sebagai sebuah solusi alternatif yang patut dipertimbangkan, dimana transaksi bisa dilakukan secara "peer-to-peer" tanpa perantara pihak ketiga, dengan biaya transaksi yang relatif jauh lebih rendah serta kecepatan transaksi yang sangat tinggi. Selain itu, untuk bisa memiliki uang kripto syarat yang harus dimiliki seseorang hanyalah dua hal: pertama "Smartphone", kedua "Jaringan Internet". Bermodalkan dua hal tersebut maka seseorang bisa dibilang memiliki bank sendiri, dengan kontrol berada ditangan mereka sendiri. Mereka bisa mengirimkan uang kemanapun, dan kepada siapapun, tanpa memerlukan ijin dari siapapun, dengan biaya yang relatif murah dan kecepatan yang relatif sangat cepat.


Yang terakhir, ijinkan saya mengutip perkataan seorang pakar dan penulis besar seputar tentang mata uang kripto/Bitcoin - Andreas M Antonopoulos“For the 'other 6 billion' who don't enjoy international, control-free banking as we do, bitcoin represents an opportunity to become part of a global economy which up till now did not exist. For those users, bitcoin is more than just a curiosity, it might be a doorway to connect to the world.” (Untuk 6 Milyar penduduk yang tidak bisa menikmati perbankan internasional dan kebebasan kontror perbankannya seperti yang kita nikmati saat ini, Bitcoin akan menjadi peluang untuk menjadi bagian dari ekonomi global yang sampai saat ini belum eksis. Bagi mereka, Bitcoin lebih dari sekedar rasa penasaran, Bitcoin bisa menjadi pintu masuk untuk bisa terhubung dengan dunia".)


Sekian tulisan dari saya, semoga bisa menambah manfaat bagi kita semua. Tulisan ini dibuat hanya untuk tujuan informatif semata, segala kekeliruan atau ketidak-lengkapan dari tulisan ini tidak bisa dijadikan bahan untuk permasalahan hukum. Penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian baik secara langsung maupun tidak langsung yang ditimbulkan atas pengambilan sebagian atau seluruhnya informasi dari tulisan ini. Untuk langkah lebih lanjut yang akan diambil, penulis menghimbau kepada pembaca untuk mencari referensi tambahan serta berkonsultasi kepada penasehat pribadi dibidang keuangan dan hukum.


- Terimakasih -


Mengapa Kripto? Mengapa Kripto? Reviewed by Anonymous on March 10, 2019 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.